Srikandi. ( isteri Arjuna )
.
Tokoh wayang keluarga Arjuna, Mahabarata, Srikandi, Drupada, Gandawati, negara Pancala, Arjuna, ksatrian Madukara, Bhisma, Amba, Aswatama, Sembadra, Larasati.
Narasi dan gambar tokoh disiapkan oleh Agus Andoko.
Foto wayang kulit dari album mas Edi Sujo, Kediri.
.
.
Ada perbedaan besar antara Srikandi versi pedalangan Jawa dengan wiracarita Mahabharata asli India. Di Mahabharata India, Srikandi adalah seorang transgender yang menikah dengan seorang wanita. Pada malam pertama ketika tahu siapa sebenarnya suaminya, isterinya menghinanya dan Srikandi pun lari dengan penuh rasa malu. Saat putus asa dan hendak bunuh diri, ia ketemu seorang lelaki baik hati yang sepakat untuk bertukar kelamin. Srikandi pun pulang ke rumah isterinya sebagai lelaki tulen dan mereka memiliki anak.
Tapi dalam versi pedalangan Jawa, Srikandi betul-betul seorang wanita, puteri Raja Drupada dan Permaisuri Gandawati dari negeri Pancala. Meski dikatakan anak Drupada-Gandawati, tapi Srikandi lahir dari api pemujaan Drupada. Waktu tercipta dari api pemujaan itu bayi Srikandi sudah menggendong tabung anak panah dan memegang busur.
Dalam perjalanan waktu Srikandi yang cantik dan kenes itu menjadi prajurit handal Pancala. Saat memperdalam ilmu memanah pada Arjuna, Srikandi jatuh cinta dan keduanya pun menjadi suami isteri. Srikandi tinggal di Ksatrian Madukara bersama isteri Arjuna yang lain, Sembadra dan Larasati. Di sana ia menjadi penjaga keamanan ksatrian.
Dalam perang besar Bharatayuda, Srikandi menjadi Senopati Pandawa, dan berhasil membunuh panglima perang Korawa, Bhisma. Sebetulnya Srikandi bukan lawan setara Bhisma yang sakti, tetapi Bhisma sendiri membiarkan tubuhnya tertembus anak panah Srikandi begitu dilihatnya bayangan Amba, perempuan yang pernah dibunuhnya pada waktu muda, berkelebat di sisi Srikandi. Usai perang besar Bharatayuda, Srikandi yang tidak memiliki anak itu tewas dibunuh Aswatama yang menyelinap diam-diam ke perkemahan Pandawa.
.
Bahan pengayaan :
(1)
Gambar wayang Srikandi di atas menunjukkan Srikandi menggendong tabung panah , wayang tersebut dipakai ketika Srikandi akan maju perang. Biasanya disebut Srikandi Prajurit.
Sehari-hari Srikandi tidak membawa panah. Pada adegan bukan perang dipakai wayang Srikandi sebagai putri. Mas Edi Sujo dari Kediri di akun FB nya pernah menampilkan wayang kulit Srikandi yang diberi catatan : Srikandi Sepuh.
Perhatikan bahwa semua wayang Srikandi memperlihatkan kepala yang agak mendongak , melambangkan sifat tokoh ini tegas, pemberani.
.
.